Sejarah Gunung Toba dan Dampak yang Dihasilkan
Indonesia menjadi salah satu negara yang dikelilingi oleh gunung berapi aktif. Hal ini sudah terjadi sejak dulu, bahkan sebelum letusan dahsyat dari Gunung Krakatau. 73.000 tahun silam, Gunung Toba meletus dengan kekuatan supervolcano. Dampak yang dihasilkan dari bencana itu menyebar dan mengubah iklim global. Bayangkan saja, ledakan akibat gunung ini membuat 2.800 km daerah disekitarnya tertutup abu vulkanik. Jika dibandingkan dengan Krakatau, Gunung Toba dua kali lipa lebih dahsyat. Tidak heran jika letusan Toba membuat separuh bumi tertutup abu vulkanik. Bahkan tebaran abu meluas hingga India. Hal tersebut semakin mengancam manusia, sebab pasca meletusnya Gunung Toba krisis utama yang dialami oleh manusia dalah kelaparan dan kematian. Nah, untuk penyebab letusan secara pasti para ilmuwan belum bisa memastikannya. Meskipun begitu, para ahli geologi tetap melakukan riset hingga sekarang.
Letusan dahsyat dari Gunung Toba yang terhad 73.000 tahun lalu, menghasilkan pemandangan baru berupa Danau Toba. Penampilan danau ini sangat menarik, mengingat pembentukannya terjadi secara alami dengan berbagai cerita rakyat yang tidak kalah melegenda. Selain itu, keunikannya tercipta karena para ahli telah menemukan dua dapur magma yang membuat tekanan hebat dibawah tanah. Hal tersebut yang diasumsikan sebagai faktor ledakan yang terjadi pada Gunung Toba. Kenyataan ini semakin dikuatkan oleh penjelasan dari tiga peneliti yang mengungkapkan mengenai dua dapur magma pada tahun 2010.